Minggu, 14 Juni 2009

Hope(less) #1

Leave...

Finally I realize

That I’m nothing without you

I was so wrong

Forgive me *)



***

"Wista..." Panggil-Ku untuk kesekian kalinya dengan nada terheran-heran. Yah, terheran, melihatku akhir-akhir nampak berbeda. Tatapanmu, sikapmu, senyummu, semuanya berbeda. Kau membuatku nyaris gila dengan semua keanehanmu.

Kau masih terdiam, termenung. Entah melamunkan apa.

"Wistaria!" Kini Kupanggil diri-Mu dengan suara yang lebih keras.

"Ya?" Kini Kau mulai bereaksi. Harus berapa kali Aku memanggil-Mu agar Kau memalingkan wajah-Mu sejenak pada-Ku?

"Ada apa?" Tanya-Ku ragu-ragu. Hanya sebuah pertanyaan singkat, tapi penting bagi-Ku untuk Kau jawab.

"Maksudmu???" Kau berusaha menyangkal. Aku tau, Kau tau apa yang Kumaksud.

"Jangan pura-pura, Wis," Ujar-Ku 'agak' emosi.

Kau sempat kaget, mendengar nada bicaraku yang kini terdengar keras dan kasar. Tapi, kau tetap menyangkal, "Pura-pura bagaimana? Aku memang nggak ngerti, kok,"

Wista, apa yang kau sembunyikan dariku?
* * *
Inikah takdir?

Apakah Tuhan sengaja memberikan 'kebetulan' ini padaku?

Untuk apa? Membuka kenyataan tentangku dan tentangmu?

Sudah hampir 1 minggu Kau menghindariku. Dan Kau membuatku selalu berpikir tentang kesalahanku. Apakah emosi sesaat itu membuatmu marah padaku? Sehingga sekedar memanggil-pun kau tak menoleh padaku?

Di koridor ini, Aku terus memanggil-Mu. Hingga orang-orang di sekitar melihat Kita. Aku terpaksa harus mengejarmu karena rasa takut ini semakin bergemuruh. Ketika kutarik tanganmu, memaksamu untuk melihatku, Kau baru menoleh, dengan senyum seolah tak pernah terjadi apa-apa.

Dan Kini, rasa bingung-ku terjawab.

Tepat saat Aku terpaksa kembali ke sekolah. Hanya untuk mengambil barang yang ketinggalan. Kulihat dirimu bersama lelaki lain. Kau tersenyum dengannya?! Dan senyum itu...

Wista, sejak kapan Kau tersenyum manis pada orang lain selain diriku?
Dalam hati yang terluka, Aku mengambil kesimpulan, Kau berpaling dariku. Walau Aku berusaha untuk menghilangkan pikiran itu. Tapi... Aku tak bisa. Semakin Aku menolak, kesimpulan itu semakin kuat.

Kau tak pernah peduli lagi denganku. Bahkan ketika Aku menjerit, memanggil Namamu, Kau tak pernah lagi berpaling dariku. Hal itu, membuat rasa ini, pikiran ini, semakin menguat. Semakin membuka lebar luka hatiku.
Aku hanya bisa berlari. Keluar dari gedung ini. Pergi kembali ke Rumah. Meringkuk, menikmati kesedihanku sendiri.
* * *
I thought I wouldn’t be able to live even one day without you

But somehow I managed to live on (longer) than I thought

You don’t answer anything as I cry out “I miss you”

I hope for a vain expectation but now it’s useless*)
>> To be Continue
____________________________________________
*) Lyrics from "Haru Haru" (Day by Day) translation by Big Bang >> http://erilyrics.blogspot.com/2009/05/haru-haru.html



Friendster Layouts